Tuhan....
Gema takbir itu memilin-milin rinduku
Rindu yang hanya mampu terkata dari bahasa manusiaku
Rindu yang terbata dari sadarku yang kaku
Rindu yang selalu kubagi kala coba menuju-Mu
Sepenggal lagi bulan-Mu berlalu
Dan aku terpaku serasa tak mendekat dengan-Mu
Terlalu asyik memainkan rindu
Yang ku semai dari bibit-bibit kebodohanku
Air mata tumpah
Menggenang tapi bukan untuk-Mu
Meski bibir ini mendesak mengucap ikhlasku
Sadarku
Kuyakin terlalu egios selalu mengikutkan nama-Mu
Tuhan....
Aku kecil di hadapan-Mu
Tak layak mengibah kasih-Mu
Beri aku sekali lagi cahayamu-Mu
Untukku melabuhkan perahu ini di telaga-Mu
Untukmu rindu rindu sendu
Akan kucoba memunguti titik-titik kasih-Mu
Yang Kau tebar di purnama rindu
Menjadi damai yang paling syahdu
Dan melodi yang paling merdu
Penulis : Muchniart. S,pd. (Alumni LKIMB UNM)
Bukulumba, menjelang 1 syawal 1431 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar