Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Sulsel Chaerul Amir, kemarin
mengungkapkan, saat ini kejaksaan tengah mengusut dugaan penyimpangan tersebut.
“Ini sementara kami panggil empat pejabat di kampus tersebut,” ujarnya.
Hanya saja, lanjut Chaerul, ke empat nama pengelola gedung tersebut mangkir
dari panggilan tanpa alasan.
Karena itu, Kejati akan kembali memanggil keempat pengelola gedung tersebut
untuk dimintai keterangan. “Kita akan lakukan panggilan kedua,” ujarnya.
Menara Phinisi UNM mulai dibangun 2009 dengan total biaya dibutuhkan
sebesar Rp250 miliar. Namun, dalam pengerjaannya dicairkan dalam beberapa
tahap. Pada tahun 2009, dana APBN dikucurkan sebesar Rp55 miliar, 2010 sebesar
Rp100 miliar, dan 2011 sebesar Rp50 miliar.
Proyek ini dijadwalkan rampung pada awal tahun 2012 ini, tapi karena alasan
anggaran tidak kucur maka persemian itu diundur hingga akhir tahun.
Bahkan, untuk perampungan interior dan moubiler menara, pihak UNM telah
mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp50 miliar yang diharapkan bisa
disetujui dalam pembahasan perubahan APBN tahun ini.
Rektor UNM Arismunandar yang berupaya dihubungi ponselnya, malam tadi, tak
terhubung. Nomor yang selama ini digunakan hanya meminta mailbox. (id/sil)
dikitip: www.fajar.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar